"Tuhan menciptakan semua makhluknya di muka bumi ini dengan tujuan tertentu . . . . . . . "
Tik tok tik tok tik tok . . . . . . KRRRIIINNNNGGGGG !!!!!
Ohh suara itu kembali berbunyi tepat pukul 05.00 pagi, suara itu berasal dari meja kecil nan lucu disamping kepalaku, aku pun terbangun dengan rasa bahagia menikmati hari ini. Aku merasa bawa setiap detik saja begitu pentingnya di hidupku, mengingat jika tiba-tiba malaikat maut akan menghampiriku lalu memisahkan tubuhku dengan jiwa ku.
Aku langsung bergegas menuju kamar mandi, mengganti baju tidurku dengan seragam putih abu-abuers, lalu menikmati sarapan pagi ini "Nasi Goreng" buatan mama tercinta. Mumpung waktu masih menunjukkan pukul setengah enam pagi sontak saja aku menyiram tanaman bunga di depan pintu kamarku, melihat mereka tumbuh hijau aku merasa berarti tinggal di dunia ini.
"Rin, kamu pake jaket sana gih... ntar kamu kedinginan lo" Ujar mama sambil membelai rambutku.
"Ma, Ririn ngak apa-apa koq, lagian Ririn pengen banyak hirup oksigen, banyak bergerak biar aku bisa cepat sembuh ma"
"Rin, kamu pake jaket sana gih... ntar kamu kedinginan lo" Ujar mama sambil membelai rambutku.
"Ma, Ririn ngak apa-apa koq, lagian Ririn pengen banyak hirup oksigen, banyak bergerak biar aku bisa cepat sembuh ma"
Aku sebenarnya adalah seorang makhluk penderita leukimia alias Kanker darah !!! Aku merasa tubuhku sering lemah. Aku tetap bersekolah seperti yang lainnya. Aku merupakan sosok yang ceria tapi terkadang rasa putus asa datang mengunjungi ku, tapi diriku ini berusaha mengilangkan perasaan buruk itu. Biasanya aku berangkat ke sekolah melalu jalan setapak, perjalanan rumah menuju sekolahku hanya terbilang 500 meter saja.
Sesampainya disekolah ...
"Guten morgen freunde, gimana kabar kalain semua". Sapaku ujar dalam bahasa Jerman.
"Haii Rin, kabar kami baik saja, kamu pasti punya kabar yang baik, wajah kamu ceria selalu". Balas mereka dengan menghampiriku. Hmm aku rasa mereka hanya menyemangatiku untuk terus berjuang hidup saja.
"Guten morgen freunde, gimana kabar kalain semua". Sapaku ujar dalam bahasa Jerman.
"Haii Rin, kabar kami baik saja, kamu pasti punya kabar yang baik, wajah kamu ceria selalu". Balas mereka dengan menghampiriku. Hmm aku rasa mereka hanya menyemangatiku untuk terus berjuang hidup saja.
Hari hari di sekolah kulalui dengan bercerita bersama para sahabatku Ami dan Regina, mereka selalu mendengarkan curhatanku sepanjang waktu istirahat di kelas. Rasanya memiliki sahabat seperti mereka itu begitu indah bak punya malaikat penjaga, mama ku juga adalah seorang malaikat cantik, betapa indahnya. Kemanapun kau melangkah malaikat itu selalu melindungi mu :)
"Mi, Gina, andaikan waktu ku tinggal beberapa hari lagi, kalian mau ngak temenin aku sampai batas waktu ku habis?" tanyaku dengan keceriaan yang menurun.
"Mi, Gina, andaikan waktu ku tinggal beberapa hari lagi, kalian mau ngak temenin aku sampai batas waktu ku habis?" tanyaku dengan keceriaan yang menurun.
"Ya ampun, Rin, jangan ngomong kayak gitu, walaupun kamu hidup sampai 100 tahun kami bakal nemenin kamu koq". Ungkap Ami.
"Ho oh Rin, bagi kami kamu adalah seorang malaikat pelindung kami, kami ngak mau kehilangan kamu". Celoteh Gina sambil mengusap tangan ku.
"Tuhan menciptakan semua makhluknya dimuka ini dengan tujuan tertentu, jadi kalau tuhan mengambil malaikat kalian ini pasti juga ada tujuannya, mungkin aku juga akan benar-benar menjadi malaikat disana nanti". Ku coba tuk menghibur perasaan putus asa ku itu.
Tiba-tiba saja, perut ku terasa nyeri sekali, beberapa waktu kemudian akupun pingsan. Tubuh mungil ku ini dilarikan kerumah sakit, aku hampir sadar disana, ketika itu aku mendengar suaraku berbicara dengan seorang laki-laki, ah mungkin saja itu seorang dokter. aku mendengar percakapan mereka dengan tidak jelas, tapi yang pasti kalimat yang kudengar adalah "Stadium akhir dan 2 minggu" apakah itu mengenaiku, mungkinkah penyakitku sudah separah itu, baru saja aku melalui penyakit ini selama 5 tahun semenjak kelas duduk 5 sekolah dasar???" Hati ku bertanya heran. Apakah tuhan akan begitu cepat mengambilku???
Mataku terbuka, otakku sadar, aku melihat sahabatku dan mama. Sepertinya mereka menangis tadi, mata mereka bengkak.
"Ma, aku kenapa dibawa kesini??" tanyaku polos.
"Nak, kamu tadi tu kecapeakan lalu pingsan di sekolah, mereka yang membawamu kesini". Sambil menunjuk kedua malaikatku.
"Ma, aku kenapa dibawa kesini??" tanyaku polos.
"Nak, kamu tadi tu kecapeakan lalu pingsan di sekolah, mereka yang membawamu kesini". Sambil menunjuk kedua malaikatku.
Semenjak kejadian itu, aku izin sekolah, hari-hariku kulalui di rumah saja. Sepulang sekolah Malaikat pelindung ku mampir selalu ke rumah melihat keadaanku, dan tiap malam minggu mereka tidur dirumahku sambil bercerita tentang keadaan sekolah disana dan mengajari ku mengenaiku pelajaran sekolah yang ketinggalan. Kedua malaikat pelindung ku mengatakan betapa rindunya seisi kelas pada Ririn yang selalu melontarkan pertanyaan setiap pagi. Aku hanya tertegun memikirkan mereka, jika ku benar benar pergi akankah aku masih ada dihatinya??
Tidak terasa sudah 12 hari aku dirumah, aku berfikir 2 hari lagi tepat sudah 2 minggu. Otak kanan ku spontan berfikir cepat, hari itu juga aku meluangkan waktu bersama mama dan papa pergi bersama jalan-jalan ke tempat waktu aku kecil dulu ketika aku masih terus merengek , di tempat itu aku teringat dulu aku pernah membawa lari makanan ringan tanpa sepengetahuan papa dan mama dan itu membuat kedua orang tua ku kewalahan. Aku tersenyum sambil menahan bendunganair mata.
Hari setelah yang kebetulan hari minggu ku luangkan waktu ku bersama sahabatku, aku meminta mereka membereskan kamarku.
"Rin, ngapain minta tolong beresin kamar kamu, barang kamu kok semuanya disimpan, nih liat kamar kamu kayak kamar kosong aja" Tanya Gina.
"Hoho ngak kok, aku mau tata ulang kamar ini, makanya mau dikosongin, eh jangan bilang ma papa mama ku ya" Pinta ku sambil meletakkan jari di bibirku.
Hari keempat belas, aku ingin pergi sekolah, entah setan apa yang membujukku. Aku berangkat seperti biasa tapi kali ini ditemanin kedua malaikatku.
Jam 10.30 waktu istirahat, aku pergi ke kantin,aku berkhayal bahwa hari ini aku akan pergi ke dunia yang berbeda, temanku-temanku (semua siswa kelas) hanya terenung mendengarnya.
"Rin, kamu kanapa selalu mengkhyalin hal yang ngak enak didengar???" Tanyak Fikri keheranan.
"Ah aku merasa hal seperti itu akan menghampiriki sesaat lagi, selagi aku masih sanggup bernafas detik ini, aku hanya bisa mengatakan maaf kepada kalian semua, Oh ya aku juga bawa kue coklat kesukaan kalian juga lho" ucapku dengan tawa hangat sambil membuka penutup kue manis itu.
Bel pun berbunyi aku berjalan bersama mereka, LAGI-LAGI perut ku terasa sakit, aku merintih kesakitan, aku terjatuh tepat di depan lapangan basket. Semaua nya terkejut, membawa ku ke ruang UKS. Hampir tepat di depan ruang UKS aku terjatuh lagi, aku melihat sosok yang berbeda dan indah benar-benar indah, berpakain putih, sayap yang indah, dan sosok itu berjalan mengampiriku. Aku menatap semua temanku termasuk para sahabatku.
Aku melontarkan kalimat yang penuh makna . . . . . .
"This is a City Of Angel, You're my angel Friend's :)" Tersenyum hangat
Tiba-tiba saja rasa sakit itu hilang, tubuhku tidak lemas lagi, ringan seperti dulu kala aku sehat. Aku tersenyum lagi. Malaikat itu tepat di depanku, berkata:
Bel pun berbunyi aku berjalan bersama mereka, LAGI-LAGI perut ku terasa sakit, aku merintih kesakitan, aku terjatuh tepat di depan lapangan basket. Semaua nya terkejut, membawa ku ke ruang UKS. Hampir tepat di depan ruang UKS aku terjatuh lagi, aku melihat sosok yang berbeda dan indah benar-benar indah, berpakain putih, sayap yang indah, dan sosok itu berjalan mengampiriku. Aku menatap semua temanku termasuk para sahabatku.
Aku melontarkan kalimat yang penuh makna . . . . . .
"This is a City Of Angel, You're my angel Friend's :)" Tersenyum hangat
Tiba-tiba saja rasa sakit itu hilang, tubuhku tidak lemas lagi, ringan seperti dulu kala aku sehat. Aku tersenyum lagi. Malaikat itu tepat di depanku, berkata:
"Memang ini dunia penuh malaikat,kamu beruntung sekali wahai gadis mungil" Ucap sang malaikat tenang.
Ya, aku merasa tuhan telah mengirim sosok malaikat untuk menyembuhkan ku, hati ku berkata aku bisa berkumpul bersama orang yang ku sayangi, tuhan mempunyai kehendak lain terhadapku.
Oh tapi kehendak itu adalah . . . .
Tidak terasa tubuhku telah berpisah dengan jiwaku, ketika itu aku , melihat para temanku termasuk sahabatku menangisi kepergianku . . .
Ya, aku merasa tuhan telah mengirim sosok malaikat untuk menyembuhkan ku, hati ku berkata aku bisa berkumpul bersama orang yang ku sayangi, tuhan mempunyai kehendak lain terhadapku.
Oh tapi kehendak itu adalah . . . .
Tidak terasa tubuhku telah berpisah dengan jiwaku, ketika itu aku , melihat para temanku termasuk sahabatku menangisi kepergianku . . .
Lalu aku pun berjalan dan menghilang . . .
With Love
♥ Nurhayatii Zaiinal ^^
♥ Nurhayatii Zaiinal ^^
cerita mantap and bagus sekali ci..
BalasHapusampia nangih bang baco na.. :)
tapi, sebaik nyo, pas aci ngebuat klimaks nya jangan langsung ke akhir cerita na.. tapi, buat pembaca terlena di klimaks cerita, lalu baru turunkan emosi pembaca dengan penyelesain cerita.. :)
Ok bg...
Hapuskenapa ngak aci bikin kayak gitu bg, soalnya takut pembaca bilang "Panjang na crita nak ne haaa betul betul betul" wkwkwwk..
Baik lah aaci ralat lagi bg..
keren banget cerpennya :)
BalasHapusAkhirnya sempet juga baca cerpen ini setelah di tunda tunda tunda tunda dan tunda lagi...
BalasHapusaku meweeeeeeeeeeeeeeeeeeekkkkk.. ><